22 Agustus 2008

tangerang

Aku suka sama vokalis band yang dicekal oleh walikota tangerang…

Itu adalah intro dari lagu terbarunya coklat-salah. Tapi bukan itu yang akan di bahas ;-) Tangerang adalah persinggahan berikutnya dalam etape perjalanan sebuah kisah. Kota yang teratur, rapih dan terus bersolek. Hampir satu setengah tahun tinggal di kota tangerang denyut pembangunan seakan tak pernah berhenti. Hiburan malam pun hampir tidak ada, bahkan ada pemberlakuan untuk jam belajar masyarakat-seperti di jogja. Benar-benar kota yang tentram. Belum lagi mesjid rayanya yang megah dan membawa ketenangan. Makanya saya setuju banget pencekalan beberapa artis yang memang mempertontonkan hal yang tak layak.

Tangerang juga kota yang mengajarkan akan sebuah persahabatan. Dunia ini memang penuh dengan orang baik. Pertama menjalani kehidupan di tangerang adalah bulan puasa, dengan tuntutan pekerjaan yang--, terasa remuk rasanya. Tetapi Alhamdulillah ada teman yang selalu menolong dan ya walau hanya baru bertemu. Kuntoro-masih di jogja kah ? Joko dan woko dua sahabat yang turut juga memberi inspirasi.

Tangerang adalah kota pertama dalam dunia kerja. Perbedaan yang signifikan memang bisa membuat terlena, tak heran pernah menyandang julukan raja shopping, nonton dan main. Tangerang memang kota yang diharapkan dalam model kerja kita karena memberikan kenyamanan dan juga financial. Tak heran banyak yang tertahan di sana.

Kita memang tak bisa hidup sendiri. Kota ini pun memberikan banyak teman termasuk seorang introvert-lagi. Tangerang juga membuat aku bisa terus dekat dengan “kakakku”-mba Di, yang kebetulan penempatan di sini sehingga bisa jalan atau dinner bersama.

Lebih dari itu tangerang juga melahirkan sebuah group, Repper Club…

0 komentar: