11 Agustus 2009

SIM

Tidak seperti biasanya sabtu pagi ini harus sudah pergi. Tepat jam 7 kami harus sudah kumpul. Ada 8 orang yang satu rombongan. Si gendut yang belakangan gue tahu namanya fadli spanjang jalan mengome kalau jam segitu seharusnya dia masih tidur. Duduk di depan seorang ibu-porini namanya dia yang memulai pembicaraan dan beliau juga yang membuat suasana di jalan cair. “nanti kalau di tes praktek gimana ya “ si ibu mengawali pembicaraan. “ ya, nanti perwakilan saja, yang paling tua jadi wakil” si fadli memancing. Dan obrolan pun mengalir sudah.

Tak berapa lama, kami sudah sampai di tempat tujuan. “saya hanya mengantar saja, nanti kalau pulangmya ingi dijemput, ganti ongkos bensinya saja” sang sopir menjelaskan. Di tempat parker kami dikumpulkan dengan cabang yang lain yang masih satu agen. ‘nanti, kalau di dalam ada kesulitan, hubungi pak ferry aja!” kata sang sopir sebelum akhirnya dia pulang.



Hampir 20 orang yang erasal dari tempat kursusku. Adiknya pak Ferry lalu membawa kami masuk. “ sekarang tes tulis, langsung ke lantai dua saja” kata sang pemandu. Gue bersama rombongan satu cabang pun langsung naik. Tes tulis dilakukan secara komputerize. “ke ruangan sebelah yang tidak kebagian, ke ruangan yang manual” sang penguji member perintah. Hampir 500 orang yang mengikuti test hari itu.

Setelah mengerjakan 30 soal dalam waktu 15 menit. Kami pun di giring ke tempat praktek. Semua peserta yang berasal dari tempat kursus dikumpulkan dan hanya diberikan pengarahan. Sedangkan peserta yang datang sendiri di tes praktek langsung. Mungkin karena sudah kursus sehingga dianggap sudah bisa atau kah diskriminasi ? karena peserta yang dari tempat kursus meski hasil tes tulisnya tidak lulus tetap diluluskan juga. Entahlah… mungkin inilah sebabnya kenapa lebih baik keluar lebih membuat SIM melalui agen disbanding sendiri. Meski harus keluar kocek lebih.

Banyaknya peserta yang ikut membuat antrian panjang dimana-mana. Terutama di ruang foto. Rombongan gue juga termasuk yang lebih telat karena satu peserta rombongan telat dan agen memutuskan untuk menungguinya. Tak ayal salah seorang peserta ngamuk-ngamuk, memaki habis sang agen. Tetapi tak apalah akhirnya kelar juga ya hampir jam 1. Setidaknya untuk 5 tahun.



0 komentar: