29 September 2008

Ramadhan Jakarta

Ramadhan memang selalu dinanti, ya inilah saatnya bulan penuh ampunan dan penuh pahala. Ada banyak hikmah tersendiri di setiap ramadhan. Ramadhan kali ini merupakan ramadhan pertama bagiku di Jakarta. Ramadhan sebelumya dijalani di kota bandung dan dua ramadhan sebelumnya di tangerang.

Kostku cukup nyaman, terletak di pinggir jalan dengan fasilitas yang lebih dari cukup dan harganya yang murah kayaknya tidak ada alasan untuk tidak ambil kost di sini. Selain itu bu kostnya sangat baik, bisa telat bayar hehe yang penting nyaman saja di kost begitu katanya. Ku ingat waktu bayar kost di beri brownies primarasa, waktu itu ibu baru pulang dari bandung. Wah nanti oleh-oleh dari jerman kira-kira apa ya ?-ibu sedang di jerman utuk 3 bulan ke depan

Kostku hanya terdiri dari 4 kamar, fani-orang bogor, drajat-fitnessman, kadir dan aku. Saat sahur memang saat yang paling malas. Selain warung nasi yang letaknya jauh juga karena hanya aku dan fani saja yang pergi membeli sahur. Terlebih kalau weekend si fani pasti pulang, sendirianlah hunting untuk sahurnya. Drajat masak sendiri karena dia slalu menjaga kondisi tubuhnya harus makan beras merah, sedangkan kadir sahur bersama keluarga bu kost ya Karena kadir merupakan teman dari kerabatnya ibu kost.

Waktu berbuka memang waktu yang selalu dinanti-satu kebahagiaan Allah berikan ketika berbuka dan satunya lagi di akhirat. Untuk mencari hidangan berbuka pastilah tidak sesulit mencari untuk sahur. Di sepanjang jalan depan rumah berjejer penjual kolak, es degan, es buah dan sebagainya. Berbuka di kost menjadi hal yang tak boleh dilewatkan- kita hanya bertiga. Semua orang di kantor pun tak igin melewatkan berbuka di rumah, makanya selama bulan ini kita teng-Go saja.

Ramadhan kali ini juga menjadi awal sebuah kehidupan baru. Setidaknya tidak ada alasan untuk shalat tarawih berjamaah, tidak ada alasan untuk khatam qur’an. Ramadhan kali ini sudah seharusnya menjadi titik balik untuk kembali mendapatkan semua yang pernah hilang-kehidupan jogja! Read More......

26 September 2008

Perebutan Jalan

Bumi memang semakin panas, globarl warming perlahan terus membuat bumi ini seakan terbakar, termasuk di dalamnya kota Jakarta kita. Akhir-akhir ini panasnya sangat terasa sekali.


Sinar matahari yang menembus masuk melalui 3 jendela kamar penjadi alarm yang ampuh menandakan bahwa waktu sudah jam 7 saatnya untuk bersiap pergi ke kantor. Raungan suara motor dan mobil perlahan mulai mengalahkan kicauan pipit yang bersarang di pohon buah depan rumah. Meski jalan di depan rumah bukan jalan utama tetapi berisiknya kendaraan tak pernah berhenti, terutama dari pengguna motor- sebagai jalan pintas . Ya meski masih 7 matahari terasa sangat panas terlebih kamar kostku yang letaknya di pojok lantai 2. Siang hari terasa seperti di dalam microwave.


Beregaslah ke kamar mandi, meski jarak ke kantor hanya perlu 8-10 menit menggunakan motor tetapi jika si fani-teman kost yang duluan mandi biasanya lama, bisa setengah jam. Makanya untuk lebih aman yang mandinya lama belakangan. Meski penghuni kost Cuma berempat tetapi karena tempat kerja memang dekat biasanya pada mepet – mepet waktu mandinya.


Semua persiapan untuk tugas kantor hari ini sudah rapi di tas. Saatnya untuk pergi, sudah jam 7.45. Baru saja gerbang garasi kubuka, antrean mobil sudah pajang sampai depan rumah. Untuk menuju kantor memang melewati satu buah lampu merah dan sudah hampir 2 minggu ini mati. Kadang ada pak polisi yang membatu mengatur tapi nampaknya hari ini tiada.


Mungkin inilah kenapa jumlah motor semakin menggila di Jakarta, ya karena masih bisa menyelinap di kerumunan macet sampai akhirnya motorku mencapai lampu merah. Keadaan sudah parah, semua berebut untuk segera sampai ke kantornya, tak ada yang mau mengalah sehingga stag di tengah jalan tak bergerak !
Maka pendapat bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar tidaklah sepenuhnya benar. Kasus yang kecil lampu merah misalnya kita merasakan dampaknya, alih-alih bisa sampai kantor tepat waktu yang terjadi malah sebaliknya dapat bintang 2-telat sekali dan mungkin terancam potong cuti


Beruntunglah ada seorang polisi yang juga terjebak dalam perebutan jalan tersebut. Dengan dibantu seorang warga menguraikan keruwetan jalan yang terjadi. Perempatan sukabumi selatan memang jadi jalan utama bagi para pekerja dari arah joglo tangerang.


Ya hampir 2 minggu lampu merah di perempatan ini mati, hampir setiap hari kerja keadaan stag karena berebut jalan juga terjadi baik pagi maupun sore hari. Tak habis pikir memang kenapa pemerintah lamban untuk memperbaikinya. Tapi Alhamdulillah setelah kejadian stag yang parah kamis kemarin, sorenya lampu merah tersebut sudah mulai kembali cerah Mewarnai jalanan dan semoga akan terus berkedip supaya jalanan menjadi tertib. Read More......

23 September 2008

Multipricing BBM, Mungkinkah

Harga BBM dunia makin meroket, hampir menembus $150 per Barrelnya. Sungguh angka yang fantastik! Yang belum pernah tercapai sebelumnya. Rekor baru.

Jika kita sejenak berpikir kita yakin bahwa harga tersebut bukanlah angka terakhir, angka tersebut akan teru merangkak naik seiring dengan menipisnya cadangan minyak dunia. Dan kita tahu bahwa minyak termasuk salah satu sumber energi yang tak terbarukan artinya akan habis. Dan bila di hitung konsumsi minyak dunia telah mencapai 2-3 kali lipat daripada penemuan sumber minyak baru. Dengan demikian apalila kita hitung maka kelak dunia akan kehabisan minyak. Olehkarena itulah dari sekarang mulai dicarikan sumber alternatif lain seperti biosolar, bioetanol atau pun mengurangi konsumsi minyak dengan penggunaan mobil hybrid.

Kontroversi kenaikan harga minyak di Indonesia sendiri jadi unik karena di tentang oleh sebagian warganya. Memang selama ini yang menikmati subsidi minyak adalah orang kaya tetapi kenaikan harga minyak akan membawa efek domino ke semua bidang mulai dari harga sayuran sampai ongkos transportasi yang meningkat.

Menaikan harga BBM memang bukan pilihan populer bagi pemerintah tetapi harus tetap dilakukan selain untuk menyelamatkan APBN juga untuk mengimbangi pasar terlebih harga setelah kenaikan pun toh tetap harga BBM di Indonesia paling murah bahkan untuk regional asia tenggara pun.

Dana subsidi yang berhasil dipangkas dialihkan menjadi Bantuan Tunai Langsung (BLT) yakni bantuan untuk masyarakat miskin beruap pemberian dana 100.000 per bulan yang lagi-lagi program ini pun banyak menuai kritik.

Saya sendiri setuju dengan kenaikan harga BBM karena memang benar yang menikmati hanyalah orang berduit yang punya mobil. Data menunujukkan bahwa memang konsumsi terbesar BBM adalah untuk kendaraan pribadi. Meski pemerintah akan meningkatkan pajak untuk kendaraan pribadi tetapi tidak akan banyak berpengaruh. Survey memperlihatkan bahwa orang kaya di Indonesia pun semakin bertambah. Oleh karena itu perlu peningkatan komponen pajak yang lainnya tentunya diikuti denagn perbaikan sarana transportasi umum.

Seandainya ada kenaikan harga BBM saya mengusulkan agar dilakukan multipricing. Selama ini BBM dijual dengan one price contohnya premium 6.000/ltr ke depannya perlu dilakukan multipricing logikanya sama seperti tarif untuk tol dimana tarif disesuaikan dengan jenis kendaraan. Untuk BBM tentunya hal ini juga bisa dilakukan! Tidak ada yang susah. Dengan demikian subsidi akan tepat sasaran karena harga BBM untuk mobil pribadi dengan mobil umum misalnya otomatis berbeda. Permasalahnnya gimana dengan meter pengukuran di SPBUnya? Hal ini bukanlah masalah utama kita bisa lihat di supermarket suatu timbangan bisa di set untuk beberapa harga, kenapa hal ini tidak kita terapkan untuk SPBU? Read More......

22 September 2008

sahabat

Sahabatku
Aku rindu kalian semua
Akankah allah mepertemukan kita
Sahabatku
Aku rindu kehidupan kalian semua
Kehidupan yang penuh keimanan dan kebaikan
Kehidupan yang saling mengingatkan
Kehidupan yang penuh keakraban

Sahabatku
Semoga Allah menguatkan kita
Akan tegaknya kehidupan ini
Dan membuatkna ekosistem kehidupan yang sama
Ditempat masing-masing kita berada

Sahabtku
Aku cinta kalian semua Read More......

20 September 2008

narxiz4life

Awal –awal di bandung terasa membosankan. Ya mungkin karena belum begitu banyak teman. Paling Cuma epul n irna, kalo mau nonton Dah janjian 10 kali saja selalu batal. Sampai – sampai mau nonton Harry Potter saja takbelain kembali lagi ke tangerang nonon di lippokarawaci. Nonton Spiderman takjabani ke Ambarukmo plaza. Selain itu bulan pertama di bandung juga merupakan bulan adaptasi, badanku ngedrop sampai terkena tifus.

Seiring dengan berjalannya waktu, kebosanan pun pudar sudah. Mengenal lekuk setiap kota bandung dengan berbagai kreasinya. Bertambahnya teman-teman membuat bandung lebih hidup. Percayalah bahwa dunia ini penuh dengan orang baik. Makanya dimana pun berada akan membuat kita nyaman dan mengasyikan.

Perlahan dengan jumlah teman yang banyak akhirnya ketemu juga dengan teman-teman yang memiliki minat dan hobi yang sama. untuk main badminton misalnya terbentuk juga Repper Club chapter Bandung. Adapun tempat untuk latihan dipilih di GOR UNWIM, cikutra dengan alasan GOR ini murah juga letaknya yang ada di tengah. Sebagai founder untuk chapter Bandung awalnya hanya anak Aventis-me,egie,boy dan inmark-budi, ridho namun dikemudian hari dari farmasi lain juga ada.

Selain Repper Club terlahir juga Narxiz Gang-meskipun anggotanya tidak mau menyetujui nama ini, namanya juga narxiz hehe… Yupz meskipun jumlah anggotanya sedikit dan memang dibatasi-ceuk sahanya ? tapi itulah yang membuat gang ini terasa lebih dekat. Berikut profil anggotanya :

Wawan : Selalu heboh dan yang jelas selain sebagai kepala suku-ngangkat diri sendiri hehe…
juga sebagai sepetor, narxiz pisanlah
Epul : Orangnya serba bisa, mulai dari nyupir, nyambel bahkan masak. Dan yang jelas tak
banyak omong
Ade : Mungkin karena merasa yang paling muda makanya agak pemalu
Gadjar : Wah ini Mr. XL – ya karena waktu itu ada iklan XL yang versi selalu mencari alasan
dan selalu aja ada alasan kalau diajak gabung
Irna : Yang ini paling cerewet-hehe tapi punya segudang ide sekarang saja statusnya sudah
pengusaha loh
Susi : Wong Jogja ini pendiaem juga-gimana seh katanya narxiz tapi ko pendiem semua
Yuli : Meski statusnya sebagai mahasiswa S2 UNPAD tapi dia selalu saja jadi korban
disepet…



Read More......

15 September 2008

Parijs van Java

Bandung…..
Kota yang terkenal dengan mode, makanan dan of course neng geulisnya. Meski sebenarnya paris van java ini dekat dari kota asalku tapi karena karena jarang kelur rumah tak banyak yang kuhapal.



Sebenarnya miris juga ketika pertama kali ditawarkan pindah ke bandung karena selain histori salesnya yang tak kunjung bagus, turn over untuk bandung juga lumayan tinggi. Tapi karena sesuatu hal ya kuterima juga. Toh di bandung ada 2 ”kakakku” teh irna dan teh dinar setidaknya ada teman di sana.



Bandung memang kota yang sejuk, meski tidak terlalu besar namun bandung memiliki banyak perempatan dan jalan searah. Sudah bawa peta tapi tetap juga nyasar. Hari pertama saja jam 12 malam baru bisa pulang.

Namanya tanah sunda, akhirnya kutemukan pula teman satu suku1 Epul... ya dialah yang memperkenalkan setiap sudut kota bandung mulai jalan utama hingga jalan tikusnya...
Kepindahan ke bandung memberikan kewenangan untuk segera mencari partner kerja, maka tak heran hanya perlu waktu seminggu sudah langsung diterima karyawan. Susilah orangnya.

Bandung kota kedua dalam perantauan yang menyisakan banyak pekerjaan rumah, terlebih sang pendahulu yang awalnya menjanjikan untuk memperkenalkan ke top 10 ten klien, top 10 outlet sudah kabur. Tapi inilah tantangannya...

Let’s joy it! Read More......