26 September 2008

Perebutan Jalan

Bumi memang semakin panas, globarl warming perlahan terus membuat bumi ini seakan terbakar, termasuk di dalamnya kota Jakarta kita. Akhir-akhir ini panasnya sangat terasa sekali.


Sinar matahari yang menembus masuk melalui 3 jendela kamar penjadi alarm yang ampuh menandakan bahwa waktu sudah jam 7 saatnya untuk bersiap pergi ke kantor. Raungan suara motor dan mobil perlahan mulai mengalahkan kicauan pipit yang bersarang di pohon buah depan rumah. Meski jalan di depan rumah bukan jalan utama tetapi berisiknya kendaraan tak pernah berhenti, terutama dari pengguna motor- sebagai jalan pintas . Ya meski masih 7 matahari terasa sangat panas terlebih kamar kostku yang letaknya di pojok lantai 2. Siang hari terasa seperti di dalam microwave.


Beregaslah ke kamar mandi, meski jarak ke kantor hanya perlu 8-10 menit menggunakan motor tetapi jika si fani-teman kost yang duluan mandi biasanya lama, bisa setengah jam. Makanya untuk lebih aman yang mandinya lama belakangan. Meski penghuni kost Cuma berempat tetapi karena tempat kerja memang dekat biasanya pada mepet – mepet waktu mandinya.


Semua persiapan untuk tugas kantor hari ini sudah rapi di tas. Saatnya untuk pergi, sudah jam 7.45. Baru saja gerbang garasi kubuka, antrean mobil sudah pajang sampai depan rumah. Untuk menuju kantor memang melewati satu buah lampu merah dan sudah hampir 2 minggu ini mati. Kadang ada pak polisi yang membatu mengatur tapi nampaknya hari ini tiada.


Mungkin inilah kenapa jumlah motor semakin menggila di Jakarta, ya karena masih bisa menyelinap di kerumunan macet sampai akhirnya motorku mencapai lampu merah. Keadaan sudah parah, semua berebut untuk segera sampai ke kantornya, tak ada yang mau mengalah sehingga stag di tengah jalan tak bergerak !
Maka pendapat bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar tidaklah sepenuhnya benar. Kasus yang kecil lampu merah misalnya kita merasakan dampaknya, alih-alih bisa sampai kantor tepat waktu yang terjadi malah sebaliknya dapat bintang 2-telat sekali dan mungkin terancam potong cuti


Beruntunglah ada seorang polisi yang juga terjebak dalam perebutan jalan tersebut. Dengan dibantu seorang warga menguraikan keruwetan jalan yang terjadi. Perempatan sukabumi selatan memang jadi jalan utama bagi para pekerja dari arah joglo tangerang.


Ya hampir 2 minggu lampu merah di perempatan ini mati, hampir setiap hari kerja keadaan stag karena berebut jalan juga terjadi baik pagi maupun sore hari. Tak habis pikir memang kenapa pemerintah lamban untuk memperbaikinya. Tapi Alhamdulillah setelah kejadian stag yang parah kamis kemarin, sorenya lampu merah tersebut sudah mulai kembali cerah Mewarnai jalanan dan semoga akan terus berkedip supaya jalanan menjadi tertib.

0 komentar: