30 November 2008

Brand Management

Memilih merek untuk sebuah produk, apalagi produk baru, tidak boleh sembarangan. Merek bukan sekedar sebuah nama seperti lima ratus tahun lampau digugat William Shakespeare. Didalam merek terkandung berbagai muatan yang memberi makna pada produk bersangkutan. Merek identik dengan produk bersangkutan. Bahkan kecenderungan akhir-akhir ini merek kadang lebih penting ketimbang produknya sendiri. Merek menjadi mantra ampuh bagi kesuksesan sebuah produk dalam merebut pasar. Oleh karenanya manajemen merek menjadi penting dalam era yang sudah over produk dan komunikasi ini.


Manajemen merek pada dasarnya mengusahakan keseimbangan. Keseimbangan haruslah ditempatkan diantara pasar eksternal dan kemampuan internal perusahaan, antara input perusahaan ke dalam produk dan pengaruh terhadap persepsi konsumen. Keseimbangan juga berperan antara kebutuhan jangka pendek untuk memaksimalkan keuntungan dan kebutuhan jangka panjang untuk menginvestasikan serta membangun. Ini tidaklah mudah karena adanya ketidakseimbangan nyata antara proses rumit produk yang dibuat perusahaan dan kesederhanaan dengan pilihan merek konsumen.
Manajemen merek merupakan sebuah proses yang terus bertambah. Keputusan yang dibatasi sangatlah berbahaya. Yang mungkin membedakan praktek pemasaran merek yang baik dengan yang buruk adalah setiap keputusan yang diambil pada saat yang tepat dalam konteks belajar dan dengan pemahaman yang jelas mengenai bagaimana hal ini membentuk keputusan di masa mendatang dan akhirnya penampilan si merek sendiri.
Merek sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol-simbol lain yang membedakan sebuah produk atau pelayanan dari yang lainnya dalam kriteria-kriteria yang ada didalamnya. Tetapi merek lebih luas cakupannya dari semua itu. Karakter-karakter ini dan lebih lanjut merupakan keseluruhan dari sebuah merek, dan lebih mengarah kepada apa yang disebut dengan 'identitas.'
Dalam level yang lebih dalam, merek adalah sebuah harapan -dari berbagai macam harapan- yang dimunculkan oleh penjual untuk memenuhi keinginan seseorang dengan bentuk sebuah 'perjanjian' dengan pembelinya. Apa yang dijanjikan sebuah merek secara implisit merupakan jaminan bahwa apa yang diharapkan oleh konsumen adalah apa yang akan mereka dapatkan.
Tanda sebuah merek yang baik (hebat) adalah akhir produksi dari proses tersebut. Semakin dekat harapan dengan kesesuaian penampilan dalam bentuk riil dan substansinya akan semakin baik sebagai ciri-ciri sebuah merek. Semakin sedikit kesesuaian tersebut, semakin kabur/hilang ciri-ciri tersebut, maka akan semakin besar resikonya yang membuat mudah diserang dengan berbagai ancaman yang melemahkan dari kompetitor dan market place sejenis.

Ada empat identitas merek yang layak untuk diketahui. Keempat identitas merek tersebut akan membantu membangun suatu hubungan antara merek dan konsumen melalui penciptaan proposisi nilai yang melibatkan keuntungan fungsional, emosional maupun ekspresi diri. Keempat identitas merek tersebut adalah:
1. Merek sebagai produk ( terdiri dari jangkauan produk, atribut produk, kwalitas, penggunaan, para pengguna, asal negara ).
2. Merek sebagai organisasi ( atribut organisasional, lokal versus global ).
3. Merek sebagai pribadi ( pribadi merek, hubungan merek konsumen ).
4. Merek sebagai simbol ( citra visual/metafora dan keagungan merek ).
Agar identitas merek dapat tercipta dengan sukses hendaklah pemposisian jumlah maksimum sebuah merek dan penampilannya yang strategis mengarah kepada program pemasaran. Perusahaan motor 'Harley Davidson' diusahakan oleh pemiliknya sebagai teman sejati seperti kendaraan lain, karena dengan pertimbangan bahwa para konsumen meresapi posisi merek tersebut sebagai motor yang akan mengubah pandangan hidup mereka dan penampilannya yang strategis seperti tipe yang disukai orang Amerika.
Seperti juga kasus Toyota Kijang di Indonesia. Oleh pembuatnya PT Astra Internasional, Toyota Kijang diposisikan sebagai mobil keluarga. Dengan berbagai keunggulannya, yaitu multi fungsi dan mampu mengangkut banyak anggota keluarga, Toyota Kijang sukses dalam menunjukkan ciri khas keluarga Indonesia. Ciri khas tersebut adalah hidup komunal, kenyamanan hidup dan solidaritas.
Manajemen merek seperti sedikit disinggung diatas memang tidak menceritakan keseluruhan dari keajaiban merek di era kompetisi sekarang ini. Uraian singkat diatas hanya menunjukkan bahwa merek mempunyai berbagai arti dan makna terhadap produk itu sendiri yang selanjutnya akan mempengaruhi persepsi konsumen. Di Indonesia pemilihan merek bagi produk-produk baru sudah menggunakan kajian-kajian yang bersifat ilmiah, rasional dan berorientasi ke masa depan. Merek lama macam Gudang Garam, Djarum, Air Mancur, Jago, memang menguasai pasar dibidangnya. Namun apakah merek yang amat menggunakan idiom lokal akan mampu berkompetisi di pasar di jaman sekarang ini? Apakah merek Polytron, Digitec, akan tetap mampu berkompetisi di pasar jika ia -Polytron dan Digitec- menggunakan merek lokal semisal; Paku, Gergaji?
Dari sinilah maka pemilihan merek yang tepat akan mempengaruhi produknya. Manajemen merek menjadi sebuah kajian bisnis yang tepat untuk dipelajari dan diaktualisasikan di lapangan. Manajemen merek, seperti halnya dengan manajemen lainnya macam Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Operasi, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis. Maka, selagi ada kesempatan lahaplah segala ilmu yang berhubungan dengan manajemen merek.
oleh AB Susanto -adalah Managing Partner The Jakarta Consulting Group

Read More......

29 November 2008

Akulah sahabatmu...

Akulah sahabatmu
yang selalu ada untukmu…

Hidup akan lebih berwarna dengan hadirnya sahabat. Mungkin kita memiliki banyak teman tetapi idak semuanya bisa menjadi sahabat. Tahukah perbedaannya? Sahabat lebih dari sekedar teman, dia ada di saat kita ada maupun tiada. Seorang sahabat bisa saling menggantikan dan mengandalkan.



Seperti halnya lirik Mary Jane di atas, sahabat sejati akan selalu ada baik di saat duka maupun suka. Sahabat kadang menjadi tempat bersandar dan berbagi yang lebih disbanding keluarga. Tentu kita tahu kecintaan sahabat nabi lebih dari cintanya terhadap diri sendiri dan keluarga mereka. Dan kita juga tahu bahwa persahabatan bisa menyebabkan kita masuk ke dalam surga.

Untuk mengetahui kepribadiaan seseorang, kita bisa mengukur dari kepribadiaan sahabatnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia suka berkumpul dengan yang memiliki persamaan dengannya. Dalam hal ini tentunya orang baik-baik akan berkumpul dengan orang baik-baik juga.

Persahabatan bagai kepompong…
Merubah ulat menjadi kupu-kupu

Sebait lagu sindentosca itu memang sedikit aneh. Tapi itulah persahabatan merubah segala sesuatunya menjadi indah. Meski memang jarak menjadi jurang pemisah, tetapi seorang sahabat bisa saling merasakan. Kita tentu tahu yang namanya firasat, pada persahabatan yang sangat kuat firasat ini bisa juga terjadi. Sesuatu yang buruk yang menimpa sahabat akan terasa.

Sahabat sejati memang susah dicari
Berliku jalan yang ditempuh pun tetap tak mudah didapati
Ada banyak perbedaan dan ego yang selalu menempel di diri hingga tak pernah mau mengerti
Paling menyakitkan dan memuakan ketika kehadiran diri dianggap penghalang
Setiap kita punya kelemahan dan kepentingan,
Bukankah bisa dibicarakan?
Akh sudahlah sahabat atau pun bukan menjauhlah sana
Kau membuat hati yang hampa kian tersiksa
( 4/ introvet : Mei ’05)

Tak mudah memang mendapatkan seorang sahabat. Soulmate- tidak hanya terbatas untuk pendampin hidup. Keberadaan sahabat bisa pula dianggap soulmate. Bahkan mungkin ini yang lebih berharga. Kita mungkin mengenal mantan istri/suami tetapi tidak untuk mantan sahabat. Layaknya hidup pasti ada konflik dan masalah dalam persahabatan. Tetapi bagi seorang sahabat tidak ada kata maf maupun terima kasih. Kita melakukannya dengan tulus dan sudah memaafkan sebelum diminta.

Manusia adalah makhluk sosial. Dia tidak bisa hidup menyendiri. Kita pasti membutuhkan orang lain ! keberadaan kita akan lebih berharga jika kita dibutuhkan orang lain. Kebahagiaan itu diukur bukan dari banyaknya harta yang kita miliki atau pun dari seringnya kita merasa bahagia. Kebahagiaan diukur dari seberapa banyak orang yang bahagia karena kita.

(dedicated to : daril setelah hampir 3 thn kini berjumpa lagi…)

Read More......

21 November 2008

Nilai Waktu

Bayangkan ada suatu bank yang setiap pagi memasukan ke dalam rekening peneriman anda sebesar $86.400.

Dari hari ke hari bank itu tidak memindahkan saldo apa pun, tidak memperbolehkan anda menyimpan saldo kas dan, setiap sore menghapus berapa pun jumlah yang gagal anda gunkana sepanjang hari itu.

Apa yang anda lakukan ? menarik setiap sen, tentu saja !




Nah, setiap orang memiliki bank semacam itu. Namanya WAKTU. Setiap pagi ia member anda 86.400 detik. Setiap malam, ia menghapus sebagai hilang berapa pun dari jumlah itu yang gagal anda investasikan untuk tujuan yang baik. Ia tidak memindahkan saldo apa pun, dan ia tidak mengizinkan anda menarik melebihi saldo (overdraft). Setiap hari ia membuka rekening baru untuk anda. Setiap malam ia membakar catatan-catatan hari itu. Jika nada gagal menggunakan deposit hari itu,anda yang rugi. Tidak ada pengulangan. Tidak ada penarikan untuk keesokan harinya. Anda harus hidup dalam masa sekarang mengandalkan deposit hari ini. Investasikan waktu anda demi mendapatkan darinya yang terbaik dalam hal kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Jam terus berjalan, manfaatkan hari ini semaksimal mungkin.

Tuk menydari nilai satu tahun :
Tanyakan pada seorang siswa yang gagal dalam ujian akhir

Tuk menyadari nilai satu bulan :
tanyakan pada seorang ibu yang melahirkan bayi premature

Tuk menyadarari nilai satu minggu :
Tanyakan pada seorang editor surat kabar mingguan

Tuk menyadari nilai satu jam :
Tanyakan pada sepasang kekasih yang menunggu untuk ketemu

Tuk menyadari nilai satu menit :
tanyakan pada seorang yang baru saja ketinggalan kereta, bis atu pesawat

Tuk menyadari nilai satu detik :
Tanyakan pada seseorang yang selamat dari kecelakaan

Tuk menyadari nilai sepersepuluh detik :
tanyakan pada seseorang yang menang medali perak di olimpiade

Kemarin adalah sejarah
Esok hari adalah misteri
Hari ini adalah anugrah

Hargai setiap saat yang anda miliki ! dan lebih hargai ia karena anda membaginya bersama seseorang yang istimewa, cukup istimewa untuk memiliki anda… dan ingatlah waktu tidak menunggu siapa pun.

Kemarin adalah cek yang dibatalkan
Esok adalah surat pinjaman
Hari ini adalah uang tunai di tangan…Belanjakanlah dengan bujaksana.

From : Millionaire in You

Read More......

19 November 2008

welcome home,

Pramex merupakan satu moda alternative bagi orang solo yang bekerja di jogja. Seperti hari ini, tepat jam 7 kereta mulai mlaju dari purwosari. Kereta sudah penuh sesak dengan para pekerja bahkan sebagian rela duduk di lantai dengan beralaskan Koran. Hanya perlu mengeluarkan kocek Rp. 7000 untuk sampai di jogja, Tetapi untuk para pekerja biasanya mereka sudah berlangganan sehingga jauh lebih hemat. Jam 8 tepat keret sudah sampai di stasiun lempuyangan, saya pun segera melanjutkan dengan taxi menuju kantor yang berada di daerah jogokarian.


Jogja sudah mulai memasuki musim penghujan. Hampir setiap hari turun hujan, berkeliling jogja di tengah rintikan air hujan merupakan suatu kenikmatan tersendiri. Ada yang sedikit berubah, pembatas jalan di beberapa ruas jogja kini ditanami pohon, bis transjogja pun sudah beroperasi meski tidak memiliki jalur tersendiri seperti bus way di Jakarta, namun moda yang satu ini pastinya lebih nyaman dibanding kobutri dan sejenisnya.

Hotel ‘W’ yang telah dipilihkan kantor ternyata tidak sesuai dengan harapan. Fasilitas hot spot yang diminta pun ternyata tidak tersedia, lebih menyedihkan karena menu sarapannya hanya roti dengan secangkir the/kopi. Saya jadi heran kenapa pak andi senang banget nginep di hotel ini ?

Ada perasaan miris ketika menengok kembali kampus tercinta. Puting beliung baru saja meruntuhkan beberapa pohon di sekitar gelanggang UGM. Bahkan 2 pohon beringin di pojok Grha Sabha terangkat hingga akarnya. Beberapa bangunan pun mengalami kerusakan. Konon kerugian ditaksir mencapai 2M.

Tak banyak teman yang kini tertinggal di jogja. Hanya mereka saja yang merupakan penduduk jogja yang ada. Eni dan fitri ada acara ke semarang, sehingga tidak bisa berjumpa. Adapun risang sibuk dengan apotek dan privatnya. Tak banyak waktu memang yang tersedia, masing-masing kini telah sibuk, begitu pun saya hanya senggang malam yang ada. Meski demikian saya sangat senang.

Tujuan ke jogja kali ini merupakan kunjungan khusus untuk teman satu wismaku yang kini akan wisuda-finally. Ya seorang introvert yang unik! Mungkin dia yang terakhir meninggalkan jogja. Setelah sebelumnya iwan pun kembali ke asalnya di Sumbawa. Mungkin ini juga pertemuan terkahir di jogja, we never know- mudah-mudahan di kesempatan lain kita berjumpa.

Di jogja, saya juga berjumpa dengan candra-best friend for ever, suatu kecelakaan terjadi padanya. Namun syukurlah tak terlalu parah adanya. Di jogja saya juga bertemu dengan Rukayah, teman satu organisasi dan KKN yang kini telah menjadi seorang ibu. Sungguh waktu terasa cepat berlalu.
Jogja, meski kini tampak berbeda, namun tetap ada yang tak akan sirna di sana.

Read More......

16 November 2008

Pemikiran Meta-

Pernahkan anda merasa gagal, takut, malu, buruk, depresi, frustasi ? Emosi atau pikiran adalah nyata. Ketika memikirkannya, tanpa disadari kita membangun ‘hiu raksasa’ bagi otak-suatu kebiasaan raksasa yang begitu besar sehingga kebiasaan buruk yang besar tampak seperti kebiasaan buruk yang kecil. Ia adalah raja kebiasaan, memakan semua kebiasaan buruk yang besar di dalam kepala kita. Sebagai raja kebiasaan ia dikenal sebagai Pikiran Meta dan di dalam keadaan ini ia adalah Pemikiran Meta Negatif.


Semua kebiasaan termasuk Kebiasaan Buruk yang Besar dan Kebiasaan Pemikiran Meta Negatif bukan hanya nyata, tetapi juga hidup! Seperti segala sesuatu yang hidup, pemikiran-pemikiran itu akan berjuang untuk bertahan dan tumbuh. Otak kita dihuni oleh jutaan mahluk hidup yang masing-masing berjuang untuk bertahan hidup dan berusaha menjalin kerjasama dengan teman sejenisnya. Anda membutuhkan mahluk yang berjenis positif untuk mendominasi dunia internal kita. Anda perlu pemikiran positif yang jika terus diulangi akan menguatkan Kebiasaan Baik yang Baru. Pengulangan rumusan yang tepat ini harus membangun Kebiasaan Baik yang Baru sampai ia mencapai suatu masa kritis yang memungkinkannya untuk menjadi kebiasaan yang dominan.

Untuk membangun Pemikiran Meta Positif anda harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai seutuhnya positif, akurat, dan mengarahkan anda pada hasil positif yang diinginkan. Para “pemikir positif” dengan niat baik yang berfokus pada apa yang tidak diinginkan sebenarnya adalah “pemikir negatif” yang bisa menjadi lebih negatif karena berusaha untuk menjadi positif. Hal ini akan menimbulkan kebingungan, frustasi, dan kekecewaan. Usaha untuk menghentikan kegiatan negatif hanya cenderung meningkatkannya.

Pikiran-pikiran di dalam Pemikiran Meta-Positif harus menarik bagi otak kita. Kata ‘menarik’ itu sendiri sudah menjelaskan mengapa-jika pikiran-pikiran ini menarik, maka otak kita akan tertarik kepada mereka. Pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan akan menbuat otak kita menjauh, menciptakan ketegangan, dan stress yang tidak perlu di dalam tubuh.

Sebuah Pemikiran Meta-Positif yang baik juga harus memberi dorongan dan proaktif. Pemikiran mengharap adalah sekedar memikirkan tentang keinginan anda, ini tidak memberi motif, tidak mengarahkan dan dengan mengulanginya di dalam otak maka semakin besar probabilitas untuk berharap lagi. Semakin kecil probabilitas untuk melakukan sesuatu demi keinginan itu, semakin besarlah anda menajdi frustasi dan kehilangan visi.

Pemikiran Meta-Positif harus melibatkan konsep aksi atau tindakan yang bisa diukur, dan mendorong otak untuk berada di dalam proses. Pemikiran Meta-Positif harus terikat di masa kini, berkomitmen pada kebenaran, mendorong ke arah tujuan positif dan terus mengarahkan diri ke arah proses.

Kebiasaan Pemikiran Meta-Positif adalah seperti tambang emas ajaib. Semakin banyak anda menambangnya, semakin banyak emas yang dikandugnya! Riset menunjukkan bahwa kerangka piker positif sudah menghasilkan system imunitas yang lebih kuat dan tubuh yang umumnya lebih sehat; mereka juga memperpanjang masa hidup anda.
Read More......

14 November 2008

Solo

Senin, 10 november d’journey begin. Again. Jogjalah yang menjadi tujuan. Sudah hampir setahun tidak menengok kota tercinta. Flight schedule jam 7, karena pada sebelumya dua kali blue bird jemput ke rumah tetapi tidak ketemu bahkan hampir saja tertinggal pesawat, maka saya minta blue bird stand bye jam 5. Mungkin berkaca dari situ pula jam setengah 5 blue bird sudah menunggu di depan rumah.

Sebelum ke jogja, dua hari pertama akan dihabiskan di solo. Tetapi berhubung penerbangan solo di atas jam 12 maka mampirlah ke jogja terlebih dahulu. Pesawat seharusnya landing jam 9 tetapi traffic yk padat maka sang kapten pun memberitahukan bahwa terpaksa harus berputar-putar terlebih dahulu. Sekitar 15 menit pesawat berputar di daerah yang tidak tahu dimana tempatnya. Lumayan bĂȘte juga, makanya saya bisa maklum kenapa sekarang pak samto trauma naik pesawat setelah berputar-putar sejam sebelum landing.



Dari Adisucipto, perjalanan dilanjutkan dengan Pramex. Seandainya shinkasen ada. Andai saja MRT Jakarta tidak harus menunggu 2015. Perlu 1 jam pramex sampai di solo, waktu pun sudah menunjukkan setangah 12, capek ! lelah ! dan tentu saja lapar! Perlu mengeluarkan kocek 25ribu untuk menggunakan taksi-yang ternyata semacam carry lama menuju Diamond di jantung solo.

Perjalanan ke solo sekarang merupakan yang kedua kalinya. Semasa kuliah bersama boby pernah berkeliling solo : gramedia, klewer, kraton, solo grand mall dsb. Kini saatnya napak tilas. Beberapa teman yang berada di solo puji, fajar dan ulfi ternyata letaknya cukup jauh dari jantung solo, sehingga tidak bisa sekedar bertatap muka. Beruntunglah ternyata ada susi-teman satu angkatan yang setelah diselidik ternyata masih satu group company. Let’s go!

Wisata kuliner khas solo, nasi liwet mbah lemu memang layak di coba. Ditemani alunan lagu jawa dari pengamen menambah nikmatnya santap malam. Meski pada ujungnya ada yang tidak mengenakan, karena pengamen yang beredar setengah memaksa besaran sumbangan. Berkeliling solo di malam hari sungguh mengasyikan. Jalanan yang lengang, kerlipan lampu kota, dan kelompok-kelompok anak muda yang nongkrong di beberapa sudut. Namun sayang karena kucuran air hujan mulai membasahi solo, perjalanan pun harus segera di akhiri.

Tidak seperti yang lainnya menu breakfast berupa pilihan : dimsum-menu favorit, nasi goreng atau roti bakar. Meski hanya satu menu, ada service plus -manajemen hotel turun langsung menghampiri semua tamunya menanyakan tentang kondisi hotel, menu sarapan dsb mengenai pelayan yang tersedia. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan hotel ini selalu full. Perlu sesuatu service extra yang membuat consumer puas, sehingga akan terbentuk loyalitas.

Hanya dua hari waktu yang tersedia untuk menikmati solo. Esok pagi harus segera ke jogja. Selamat tinggal solo, suatu saat nanti saya akan kembali, lagi.
Read More......