13 April 2009

Anggrek Cempaka

Saatnya pulang, setelah mengantarkan ibu untuk bertemu dengan ibunya. Setelah mengantarkan soulmate ke rumah asalnya. Setelah sarapan pagi, bergegas kukembalikan motor ke sepupuku yang kemudian menghantarkanku hingga ke pinggiran jalan raya. Setelah sekitar setengah jam akhirnya datang juga bis yang agak besar yang membawaku ke purwokerto.

Sekitar satu jam lebih, akhirnya sampai juga ke terminal purwokerto. Ini kali ketigaaku menginjakkan kaki di sini. Pertama waktu nikahannya bobby waktu itu aku nyampai di kostku jam 2 pagi. Hampir dua tahun yang lalu. Yang kedua januari kemarin, karena malas naik kereta. Ingin mencoba naik bis tapi sungguh lebih ribet dan tambah capek.


Libur panjang. Penumpang pun cukup melonjak. Tapi hanya ada dua bus yang menuju Jakarta. Di atas tergantung Jakarta via Tegal dan tepat di bawahnya bis anggrek cempaka tua AC Ekonomi. Di sebelahnya tertulis Jakarta via Cipularang tapi hanya bis ¾ yang teronggok di bawahnya. Agak jauh di belakangnya terlihat antrian penumpang naik bis dedy Jaya Ekonomi Jakarta.

Wah malas juga. Kulangkahkan kaki menuju perut terminal tempat agen bis berada. Dan ternyata kerumunan penumpang justru terjadi di sini. Setelah bertanya akhirnya dapat juga bis AC dan betapa kagetnya setelah ditunjukkan mobilnya adalah Anggrek Cempaka tua tadi. Sudahlah apa kata. dunia percaloan di terminal ini sungguh ketara. aku membayar calo yang di dalam agen. padahal ketika naek bis pun ongkos pun akan dikumpulkan oleh sang calo yang lain. terang dalam hal ini aku membayar lebih daripada calo yang di atas bis.

Tulisannya memang AC tapi blas tak terasa sama sekali hanya sedikit hempasan angin saja. Dan itu pun masih menunggu 2 jam sampai dengan bis penuh. Tepat jam 12 bis pun mulai merayap meninggalkan terminal. Setelah mampir ke SPBU, tiba-tiba bis pun berhenti lagi. Semua kru bis keluar.

Seorang wanita yang duduk disebelahku-yang ternyata sedang diare akhirnya naik pitam juga. Karena merasa diabaikan. Hampir 3x dia membunyikan klakson hingga berujung ke teriakan dan cacian ke sang sopir. Apalah kata ternyata memang bis tua tidak layak jalan. Kami pun menunggu bis pengganti yang sama yang tak jauh berbeda.
Penumpang pun berebut, untunglah tidak terlalu pebuh sehingga aku masih bisa mendapatkan kursi. Ya meski ada beberapa penumpang yang terpaksa menunggu bis yang lainnya. dengan sedikit lega akhirnya bis pun berjalan juga.
Lama rasanya perjalanan ini, panas lagi. Waktu telah menunjukkan setengah empat bis pun mulai berhenti di SPBU lagi. Tepatnya di SPBU 34-45115 Cirebon. Mobil tua, ban-nya bocor. Penumpang pun berhamburan. Sedangkan wanita yang tadi marah sudah hilang kesabarannya. Dia pun pergi mencari bis yang lain.

Perlu satu jam untuk memperbaikinya. Bis pun dengan santainya berjalan lagi. Tapi alamak… belum jauh bis merayap sudah berhenti lagi untuk makan supir. Jam 6 pas bis baru benar-benar berjalan lagi. Jalan Tegal-Cirebon rupanya sedang diperbaiki, sehingga kemacetan pun tak ayal harus dihadapi lagi. Fuh.. kesal benar. Apa tidak ada bis yang bagus ya???

Perlahan kota Jakarta pun mulai tampak dekat, berderet mobil Plat B mulai terlihat kepadatan jalan tol sudah terbayang. Anggrek cempaka pun memutuskan untuk memutar lewat karawang. Sempat khawatir, karena baru saja bis masuk tol sudah berhenti, lagi. Untunglah tak lama.

Tepat jam 12 malam. Anggrek Cempaka sampai di pulo gadung. 12 jam bersama Anggrek Cempaka tua. Perjalanan kulanjutkan dengan naik mayasari hingga senen. Sudah pagi, dan sebentar lagi Moto GP seri perdana di mulai. Dengan naek blue bird akhirnya bisa juga nonton Moto GP.


0 komentar: