18 April 2009

plus anak sma

Bogor! Kota hujan, kota seribu angkot! Tujuanku hari ini. Untuk yang kedua kalinya. Kota yang cukup asri. Tersentak kaget! Waktu sudah menunjukkan jam setengah delapan! Dengan cepat mandi, mempersiapkan barang yang akan dibawa dan segera melucur ke jalan. Sampai juga di pintu tl kebun jeruk. Kemarin sang teman share bahwa waktu dia ke bogor nunggu lama di slipi tapi tak ada bis yang lewat sehingga akhirnya dia putuskan nke gambir naik kereta.

Satu jam sudah di hangatnya mentari, di pintu tol namun bis yang ditunggu tak kunjung jua. Hari makin siang, akan semakin terlambat. Akhirnya kuputuskan untuk ke rambutan. Sialnya di tengah jalan bis kena tilang karena menurunkan penumpang di tol. Cukup alot. Satu jam lebih akhirnya sampai juga.




Di jalan baru, melepas penasaran kuhampiripedagang buah sekedar bertanya bis apa yang biasa ke bogor. “agak jarang ! “ sahut si penjual. Tapi tak lam berselang dia pun berteriak itu mas bisnya ! bintang Tiga. Aku pun dengan sigap mengejar bis tersebut karena di situ ada polisi sehingga bis pun terpaksa pura-pura ke pom bensin yang letaknya tidak terlalu jauh. tapi kalau berjalan ya lumayanlah sampai-sampai tasku putus.

Setengah sebelas pas sampai juga di baranang siang, bogor. Bergeas ke tempat yang disepakati. Tak sempat sarapan sambil menunggu klien, makan dulu lah. Sambil menunggu makanan aku mencoba menghubungi kepala suku bogor. Tapi apa kata dia malah marah-marah ! ya sejak kemarin katanya dia marah-marah, mengejar cut off.

Meskipun kota hujan, tetapi hari ini cukup gerah. Lengket rasanya keringat di tubuhku. Aku pun sudah menyarankan sang rep untuk mencari hotel dulu. Tai dia tetap ngotot untuk tetap menunggu klien terlbih dahulu. Setengah tiga akhirnya menyerah juga. Ya sudah kita cari hotel dulu.

Rupanya dia tak begitu tahu hotel di bogor. Sempat bertanya ke tukang parkir, tapi ditawarkan yang plus plus bahkan 400ribu plus anak sma-katanya. Oh di bogor banyak juga ternyata. Setengah jam sudah putar-putar bogor hanya sekedar mencari tempat untuk tidur. Dan parahnya lagi makin lama hotel yang dicari makin mahal.

Last choice-akhirnya ketemu juga tuh hotel yang sesuai plafon. Dan ternyata merupakan tempat temenku kemarin menginap. Hotel dengan bangunan tua. Sepi. Dan terakhir pelayannya blas tidak ramah. Uh.. bogor hujan malam ini…




0 komentar: