10 Oktober 2009

Return of narxiz

Fuh….dah lama tidak mencoret-coret buku khayalanku. Hampir satu bulan kayaknya. Bulan kemarin focus sama ramadhan dan juga pekerjaan yang tiba-tiba loadnya semakin bertambah. Praktis makin sempurna untuk melahirkan sebuah alasan untuk sekedar mematikan ibu jari menari di atas keyboard. Kini setelah semua berlalu bukannya berkurang, segudang masalah mulai menerjang satu per satu. Mulai dari masalah pribadi, target yang belum tercapai. Masalah keluarga mulai dari kakak yang terbesar sampai dengan si bontot. Belum lagi masalah kerjaan yang kian numpuk, maklum dua orang bos mengalami demosi, selain itu beberapa awak di berbagai cabang muali berguguran. Fuh…

Mencoba belajar ikhlas untuk melepas semua beban. Quantum ikhlaspun kubaca berulang. Namun sayang yang edisi kedua malas benar ya?



Mencoba mencuri waktu dipadatnya tugas. Mencoba melentikan jari menumbuk rangkaian huruf dan memecah sunyi. Mencoba menyemangati diri untuk tidak sekedar tegak berdiri, tapi berlari. Mencoba untuk kembali meraih mimpi.

Yupz… di sudut kantor, dengan menahan kantuk dan gerah yang tak henti menyerang. Kuputar sepenggal catatan yang terlukiskan di kota ini. Sayang semuanya memang hanya kenangan. Yang lalu tidak mungkin terulang. Sayang memang, awak yang menggawangi dan menemani kemana pun pergi menyelusuri lorong kota ini kini telah pergi. Psikotest. Ya momok yang sangat merugikan. Setidaknya bagi sebagaian orang. Sang awak ternyata tidak lolos melalui rintangan tersebut.

Entahlah… perputaran waktu memang tak terasa. Manusia datang dan pergi silih berganti. Itu pun yang terjadi di sini. Hampir setiap bulan merombak awak pesawat. Makanya lajunya tak pernah cepat. Turn over-nya lumayan tinggi.
Hup !!! hidup harus tetap di isi. Mari singsingkan tangan lagi. Mari kita bekerja lagi. Meski harus mulai dari nol lagi. Meski setengah terseok dan lunglai. Mari kita tetap semangat. Bekerja dan bekerja dan kerja.

0 komentar: