5 Desember 2009

Jangan takut dibajak!

Kita tidak seharusnya loyal pada perusahaan, tetapi loyal-lah pada profesi yang kita jalani. Demikian pepatah seorang. Ya karena ita tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap perusahaan tempat kita bekerja. Mungkin sekarang adalah perusahaan yang bonafid, tetapi siapa tahu besok collapse seperti yang terjadi tiga tahun terakhir ini.

Dunia pemasaran boleh di bilang sempit, dalam hal ini lingkup perusahaannya, I mean ketika kita pindah sudah bisa ditebak pindah ke competitor atau ke sejenisnya. Fenomena “Bajak” pun sudah menjadi hal yang biasa.









Fast Action Bonus #1
ViralURL.com System

Get your hands on the ViralURL.com System for free. This is a $239.64 annual value and worth the price of this package alone.

You will get this Link Cloaker, List Builder & Profit Generator System that I use myself.


It will protect your commissions... build your list... instantly create profit for you!



Ketika seorang pimpinan pindah ke company yang baru, biasanya dia membawa turut serta beberapa anak buah yang loyal (baca: sreg kerjasama) kepada dia. Ini model bajak yang pertama. Bisa juga kepindahan ke company lain karena masalah salary yang lebih. Ini adalah model bajak yang kedua dan biasanya model ini kepindahannya langsung ke company competitor. Dan masih banyak model lainnya. misalnya saja model prestasi. Sesorang dibajak karena memang dia berprestasi di company lamanya.
Pembajakan yang kini dialami lebih karena status. Ya kejelasan status karyawan memang sangat penting. Ini adalah hal utama karena menyangkut masa depan karyawan tersebut dan juga kesejahteraannya. Banyaknya perusahaan asing (principal) yang memasarkan produknya di Negara kita tanpa memiliki pabriknya di sini menjadi problema. Untuk level manajerialnya status karyawannya adalah langsung ke company tersebut. Tetapi biasanya untuk level pemasaran sekelas SPV dan ke bawahnya status karyawannya masuk ke company distributor. Yakni company yang menjadi sole agent dari principal asing tersebut.

Adanya merger atau akuisisi yang terjadi di perusahaan induk juga menyebabkan status karyawan menjadi berubah. Biasanya proses merger atau akuisisi untuk tingkat global tidak pernah jadi masalah. Tetapi di tingkat country, karena menyangkut saham atau pun kepemilikan dari sang pribumi terkadang berjalan a lot. Hal ini terjadi untuk beberapa perusahaan yang ada di Indonesia.

“Untuk jaga-jaga!” Demikian mereka yang akhirnya hengkang memberikan alasan. “Nanti kalau principalnya out kita kan langsung di putus ! ya tidak beda dengan outsourching” tambahanya.

Oleh karena itu pastikanlah apa dan abagaiaman status karyawan anda dan jangan pernah takut untuk di bajak!




0 komentar: