29 Maret 2009

Feeling so strong

Feeling so strong, Sabtu ini ingin sekali mengunjungi keempat ponakan yang berada di depok terlebih hari ini ada acara di daerah Jakarta timur sudah dekatlah ke depok. Meski sempat kesel karena orang-orang cabang datang terlambat ke acara tersebut. Terlebih pula schedule acaranya tidak jelas. Tapi sudahlah ini sebuah pembelajaran.

Selesai acara maka segera pula bergegas, terlebih mendung mengelayut tebal sepanjang perjalanan. Hanya setengah jam sudah sampai dirumah kakakku yang pertama, dan seperti biasa amara yang belum genap setahun memang belum terlalu mengenali butuh waktu sejenak untuk memutar memorinya siapa omnya ini. Setalh beberapa lama dia pun kini sudah mengingatnya.


Jam 4 sore waktu itu, dengan menggendong amara, kulangkahkan kakiku untuk menjumpai 2 ponakan lainnya. Unyil kucrit – Fannisa yang belum gena dua tahun. Letak rumah kedunya tidaklah berjauhan. Sebelum sampai ke rumah kakakku yang kedua saya pun mampir ke kontrakan sepupuku, karena di sana terlihat bnayak orang dan bergelatak barang diluar.

Istri sepupuku pun menjlaskan bahwa mereka telah memutuskan untuk kembali ke kampung di jawa. Sudah hampir setahun dia tidak bekerja lagi. Pabrik tekstil tempatnya bekerja terkena krisis global lebih awal. Bangkrut. Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dan tidak menerima pesangon. Bahkan konon si empunya pabrik bunuh diri sudah. Sedangkan sepupuku sendiri hanya bekerja sebagai Office Boy maklum dia lulusan SMA. Dengan beban dua anak mungkin itu pula yang menyebabkan dia kemudian mengundurkan diri dan akan memulai kehidupan baru di desa.
Dia memang bukan yang pertama, sudah ada banyak pendahulunya yang juga pulang kampung. Bahkan untuk kali ini pun sepupuku tidak hanya pulang sendiri. Untuk memperingan biaya maka berdualah mereka menyewa truk. Maklum barang yang dikumpulkan selama di Jakarta lumayan banyak untuk menyambung hidup di desa nantinya.

Feeling so strong, ternyata satu ponakan yang lainnya. Fauzi Al-madina kakanya kunyil kucrit sedang sakit. Ponakan yang satu ini memang sedikit nakal sangat kontras dengan ponakanku yan satunya lagi Dimas-kakanya Amara.
Feeling so strong, entahlah di tempat sepupuku aku pun bertemu dengan buleku, lagi-lagi dia juga sudah tidak bekerja karena pabriknya sama, bangkrut. Dia bercerita tentang anaknya yang kini akan menghadapi UAN, tetapi apa daya pergaulan kota mungkin melenakan. “Djenong, bandel banget…dia nggak pernah belajar pulang sekolah langsung maen.”

Feeling so strong…





Read More......

26 Maret 2009

ketidakpastian

Satu hal yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Ya karena setiap detik bumi berputar sekian pula terjadi perubahan. Terlebih di dunia marketing. Ketidakpastian itulah yang pasti terjadi. Meski sudah ada planning yang matang kita pun masih harus menyiapkan segla kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Ketidakpastian akan marketing pun saya sangat rasakan benar. Bagaimana tidak, produk yang menjadi tanggungjawab saya dengan berat hati harus discontinue. Beberapa complain yang masuk dari customer hampir dari semua kota relative sama. sebagai seorang produk management saya pun harus bisa memberikan jawaban atas feed back dari customer. Saya pun segera meneruskan complain tersebut ke pihak principal dan sungguh jawabannya di luar dugaan. Principal mengakui kekurangan produk-nya ! tak habis pikir memang kenapa kalau memang barangnya jelek masih dikirim juga ? inilah sebabnya sebagian kita tidak yakin dengan produk cina.


Ya produk yang mereka berikan untuk sample ternyata berbeda dengan produk yang dikirim berikutnya. Saya pun tidak mau ambil resiko, ya meski berjanji tidak akan terjadi lagi hal seperti ini, tetapi siapa yang mau garansi …? Terlebih saya tidak bisa retur, pembayaran di depan dan juga tidak punya izin ekspor. Dengan beberapa pertimbangan maka produk tersebut pun dimajukan ke direksi untuk discontinue. Dan dengan fakta yang ada ternyata direksi pun menyetujuinya.

Kini kecemasan pun beralih ke produk saya yang lainnya. sudah ada memang beberapa complain yang masuk. Untuk produk yang satu ini, principalnya saya piker kurang kooperatif, selain itu pergatian pimpinannya pun termasuk cepat. Belum genap saya setahun di sini saja, SEA (South East Asia) Managernya mereka sudah berganti 3 kali. Biarlah itu bukan urusan kami memang, tetapi yang paling tidak saya setujui adalah setiap pergantian manager, kebijakan manager sebelumnya pun berakhir sudah. Dan poin inilah yang merugikan company saya. Bagaimana tidak kami harus ngotot dulu untuk meminta deal sebelumnya dilunasi.

Ya inilah marketing, penuh ketidakpastian. Tetapi disinilah letak seninya…




Read More......

21 Maret 2009

Always be A Winner with “A-B-C-D-E”

Penulis: Bagus Sahroni

"Lebih dari apapun, SIKAP kita diawal suatu tugas yang akan mempengaruhi hasil akhir.”

(John C. Maxwell)

Beberapa pekan lalu sebuah harian pagi di Bandung memuat berita, saat ini kondisi perekonomian di Bandung khususnya dan Indonesia umumnya menurun cukup drastis. Pusat perbelanjaan atau tempat-tempat yang biasa terjadi perputaran uang secara cepat kini sepi. Disana terjadi penurunan pendapatan hingga 50-60%.

BAGI para pemimpin perusahaan, berita ini sangat penting diperhatikan dan dicermati. Mereka berlomba-lomba serta berupaya agar tidak ikut terlibas. Bagaimana cara efektif untuk melakukan tindakan preventif dan kuratif?



Satu hal penting untuk disadari adalah dalam segala situasi apapun semangat untuk tetap maju harus selalu ada. Sebaik apapun masa lalu, tidak ada satu orang yang dapat mundur dan kembali ke belakang. Waktu yang terus berjalan, membuat kita suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, akan selalu maju.

Langkah selanjutnya, jangan berhenti hanya sampai pada semangat untuk maju. Mulailah menentukan langkah-langkah untuk maju. Sebuah kalimat bijak mengatakan, kehidupan hanya sebuah rangkaian dari keputusan-keputusan yang kita tentukan (”to decide and decision).

Charles R. Swindoll dalam bukunya ”Living Above the Level of Mediocrity”, mengajarkan langkah-langkah yang harus diambil dan dilakukan agar kita tidak hanya berpuas diri berada pada tingkat ”rata-rata”, tetapi justru berupaya sampai kepada tingkat ”atas”. Sebuah akronim – ABCDE - yang dibuat olehnya akan membantu kita, yaitu:

Attitude. Miliki dan pergunakan sikap positif. “Satu-satunya investasi yang tidak akan pernah gagal ataupun merugi adalah investasi Sikap yang positif” (Henry David Thorneau)

”Bila Anda inginkan kemakmuran 1 tahun, tanamlah gandum. Bila Anda inginkan kemakmuran 10 tahun, tanamlah pohon. Tetapi bila Anda inginkan kemakmuran 100 tahun, tanamlah manusia.”

-Pepatah Cina

Belief. Miliki keyakinan dan jangan cepat putus asa. Menyerah adalah solusi permanen untuk masalah sementara. Masih ingat dengan artikel kami (Managers’Scope Mei 2007), mengenai ”Keajaiban Pikiran” Seorang pemimpin, hendaknya memiliki keyakinan Sang Maha Kuasa telah memberikan sumber kesuksesan di dalam kemampuan berpikir. Isilah terus pikiran dengan hal-hal yang baik dan benar dan pergunakanlah untuk hal-hal yang positif dan membangun.”Ketahuilah Anda sendiri adalah keajaiban. Percayalah Anda dapat membuat keajaiban dengan berpikir, berdoa, bekerja, dan membantu orang.” (Norman Vincent Peale)

Capacity. Terus tingkatkan kapasitas diri Anda dan jangan cepat berpuas diri. Lakukan self development dan self improvement. Matthew E. May dalam bukunya ”The Elegant Solution” (Simon & Schuster, 2007) mengatakan, untuk dapat terus berinovasi dengan cara melihat apa yang sedang terjadi di lapangan, kita semua memerlukan peningkatan kemampuan kapasitas di semua hal.

Determination. Tetaplah bertekun dalam menghadapi segala sesuatu. ”Sukses bergantung kepada kelenjar-kelenjar keringat.” (Zig Ziglar)

Enthusiasm. Jadikan antusiasme sebagai sikap yang melekat kuat dalam diri Anda. ”Kualitas perusahaan tercermin melalui kegairahan setiap pemeran. Sekalipun perannya bisa berlainan, tapi setiap pemeran haruslah melaksanakan perannya secara bertanggung-jawab.” (Kazuo Inamori).

Terakhir, jangan sampai kita alih-alih ingin meraih posisi nomor satu, tetapi justru malah menghancurkan atau kehilangan rekan dan lingkungan kerja kita. Team work masih tetap dan InsyaAllah akan selalu berlaku, apalagi menghadapi era persaingan global dan pasar bebas sumber daya manusia ASEAN, mulai 1 Januari 2010.



Read More......

Berubahlah Sebelum Perubahan Memaksa Kita Berubah

Penulis: Bagus Sahroni
When we are no longer able to change a situation, we are challenged to change ourselves! Victor Frankl (holocaust survivor, writer, and psychoanalyst)

BANYAK perusahaan yang akan melakukan reformasi dan perubahan dari masa ke masa mengalami masalah dan hambatan yang sama dan sangat mendasar: Untuk apa harus berubah? Meskipun telah lama digaungkan dan banyak orang sadar perubahan akan datang, namun masih banyak yang enggan berubah. Mereka sudah sangat nyaman dengan keadaan sekarang sehingga malas beradaptasi, karena belum tentu dengan melakukan perubahan, mereka akan memperoleh rasa aman dan nyaman yang sama yang saat sekarang sudah digenggamnya.





Apa yang membuat orang enggan berubah? Menurut John C. Maxwell, ada 14 Alasan mengapa manusia enggan berubah:

Perubahan tidak datang dari diri sendiri

Gangguan terhadap rutinitas

Perubahan menimbulkan ketakutan terhadap sesuatu yang baru

Tujuan perubahan tidak jelas

Perubahan menimbulkan rasa takut gagal

Pengorbanan yang diberikan terlalu besar

Sudah sangat puas dengan kondisi masa kini

Pikiran-pikiran yang negatif

Para pengikut tidak memiliki respek terhadap pemimpinnya

Kecemasan seorang atasan

Perubahan bisa berarti kehilangan sesuatu

Perubahan menuntut tambahan komitmen

Berpikir sempit

Terperangkap tradisi




Alasan yang dikemukakan Maxwell di atas, banyak dialami perusahaan yang berdiri sudah cukup lama dan memiliki karyawan yang tinggi loyalitasnya. Mereka pada umumnya berada di comfort zone (complacency syndrome) sehingga memiliki tingkat kekuatiran yang tinggi, bila harus melakukan perubahan. Rasa enggan dan keadaan yang sudah nyaman merupakan salah satu faktor utama yang membuat gagalnya perubahan, jadi TINGGALkan zona AMAN anda, InsyaAllah sukses akan menghampiri anda.




Faktor-faktor lain penyebab gagalnya perubahan adalah:

Pengaruh dan karisma pemimpin yang kurang kuat,

Salah memperhitungkan perubahan,

Adanya sabotase ditengah jalan,

Komunikasi kurang baik,

Tidak mendapat dukungan dari bawahan,

Adanya diskriminasi didalam perusahaan.




Tidak jarang perusahaan yang sudah cukup lama berdiri dipaksa berubah. Biasanya karena tuntutan pasar atau kalah bersaing. Perusahaan yang terpaksa melakukan perubahan, biasanya akan mengalami banyak masalah. Salah satu yang paling utama adalah pertentangan internal. Mereka akan menentang mati-matian untuk mempertahankan keadaan yang sekarang. Banyak dari mereka khawatir, jika perubahan dilakukan mereka akan tersingkir.




Jika Perusahaan memiliki type karyawan dengan kapasitas seperti ini, maka peran pemimpin sangat besar. Pemimpin tidak boleh bosan mensosialisasikan perubahan.




Ada 3 acuan utama yang harus dilakukan pemimpin untuk mengatasi ketakutan dan resistensi karyawan terhadap perubahan:

Perusahaan menentukan tujuan.

Menciptakan suasana kerja kondusif, termasuk menerapkan sistem reward-punishment.

“Leading by Example”.




Herbert Spencer mengatakan’ “makhluk hidup dibedakan dengan makhluk mati, melalui perubahan yang terjadi setiap saat didalamnya”. Dengan demikian sudahlah jelas, bahwa perubahan adalah bukti adanya kehidupan. Adalah hal mustahil pemimpin menyelesaikan suatu persoalan hari ini, dengan alat yang telah berusia lebih dari 20 tahun" (If we do what we have already done, we will – always - get what we have already got). Kebenarannya adalah, orang-orang yang tidak mau dan tidak dapat mengubah pikirannya, tidak dapat dan tidak akan mengubah apapun.




Sebagai penutup tulisan ini saya kutip pernyataan John Patterson,

“Hanya orang bodoh dan orang mati yang tidak berubah pikirannya. Orang bodoh: tidak mau. Orang mati: tidak bisa.”

Read More......

12 Maret 2009

Cinta Palsu

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan.
Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).



Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.
Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit.

Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.
Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.
Bagaimana mungkin do a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..
Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya.
Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal.

kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.



Read More......

setiap

Setiap orang punya jalan dan problematikanya. Namun yang terpenting adalah bagaimana menghadapi dan menjalani seluruh babak kehidupan. Harus ada perencanaan yang matang untuk tetap bisa berjalan. Ya karena kita semua punya tujuan dan punya kehidupan kedua.

Di setiap kesulitan pasti di sana juga ada kemudahan. Dunia ini selalu berpasangan. Setelah gelap pasti ada terang setelah siang pasti ada malam. Yang terpenting adalah bagaimana kita bersabar dan ikhlas menghadapi semua keadaan yang menimpa.



Setiap perbuatan pasti ada balasannya. Setiap kejahatan akan berbuah kepahitan. Setiap kebaikan pasti akan berbuah kebaikan. Dan setiap manusia pasti pernah malakukan keduanya. Yang terpenting adalah bagaimana setiap kebaikan bisa mengalahkan kejahatan dan mendominasi kehidupan.

Setiap aksi pasti akan menimbulkan reaksi. Setiap tindakan pasti akan menimbulkan konsekuensi. setiap harapan pasti akan disertai dengan kecemasan. Yang terpenting adalah bagaimana memupuk harapan dan meminimalisir kecemasan.



Read More......

4 Maret 2009

Orang lama

Kaget!

Ya setelah sekian lama hampir satu tahun mungkin setelah sempat beradu argument akhirnya kini beliau menghubungiku kembali. Hampir tak percaya. But it’s not dreaming! Dia mengajak untuk kembali bekerjasama. Ada sedikit rasa gembira tetapi lebih banyak rasa cemasnya. Entahlah…



Beruntunglah saya mempunyai sahabat-sahabat yang bisa dijadikan tempat untuk mencari second maupun third opinion. Ya karena saya pun tahu kini resiko dan rejection yang mungkin dihadapi. Meski pun nantinya saya akan bertemu kembali dengan sahabat saya bahkan berada di bawah naungan sahabat saya tetapi saya pun tak mau menjadikan hal ini sebagai simalakama bagi sahabat saya tersebut. Ya meski sebenarnya dia juga sangat senang kalau saya bisa kembali ke sana.

Third opinion dari Mr. SS semakin mebulatkan tekad. Ya saya dan SS tahu persis siapa beliau tersebut. Namun dengan bijaknya juga dia memberikan sekian petuah dan semangat. Thanks to you Mr. SS semoga sukses di karir baru sebagai Product Manager.

Doakan saja..



Read More......