28 April 2009

Flu

setelah flu burung yang mematikan, beberapa jenis flu berikutnya mulai bermunculan. Flu singapura yang terendus di depok telah menyerang beberapa anak. Yang tak kalah hebatnya flu babi. Meski flu babi atau swine flu ini belum masuk ke Indonesia tetapi di US telah 150 orang meninggal. Pemerintah pun bersiap untuk menghadang masuknya swine flu ini.

Aku sendiri kini sedang terkena flu, mudah-mudahan ini hanya flu biasa. Setelah kemarin berturut-turut membuka booth seminar di Manhattan dan Borobudur. Acara tersebut memaksa untuk hadir lebih pagi sehingga melewatkan lagi sarapan pagi yang sudah beberapa hari ini memang absen.


Beruntunglah bisa sejenak break untuk memulihkan kondisi. Tapi bukan itu intinya hari ini ada sebuah appointment. Ada sedikit gusar karena pusing di kepala terkadang muncul. Pusing pun menjalar hingga ke perut. Ya meski sudah beristirahat cukup dan sebuah obat over the counter.

Life must go on, begitu pula dengan janji yang sudah dirancang. Dengan sedikit gusar sampai juga ke sebuah Graha di daerah senen. Test tidak berjalan lama hanya satu setengah jam. Namun entahlah, semoga berjalan lancer.
Ya flu biasa saja sangat merepotkan, tak terbayang bagaimana dengan jenis flu yang lainnya yang bisa mematikan. Flu biasa yang merupakan teguran atas kezaliman diri sudah seakan membuat dunia mati, bagaiamana dengan Flu babi yang membinasakan ?

Manusia selayaknya bersyukur penyakit merupakan salah sat tanda kasih sayang dari Allah agar dia kembali kepadaNya. Ya kita memang lebih sering lupa daripada ingatnya. Kita hanya berkeluh ketika kita tidak mampu atau pun sesuatu yang tak diharapkan menimpa kita.
Ya Allah ampunilah aku…



Read More......

25 April 2009

dayung perahu

Minggu 19 april jam 07.00 saatnya meluncur ke bandung. Salah seorang “kakak” menggenapkan separuh agama. Kebetulan juga sang sohib akan menghadiri seminar di kota yang sama. meski awalnya terasa canggung, karena kita berenam sebelumnya tidak saling kenal tetapi suasana mencair juga.
Jalanan masih lengang, maklum masih pagi. Jam 09.00 tepat, kami berenam sudah berada di paris van java. Gelaran resepsi masih jam 11.00 sedangkan sang sohib akan menuju ke sebuah kantor di Surapati Core. Aku memang sempat setahun di bandung, aku pun di daulat menjadi guide. Sebelumnya kami juga sarapan di ampera.

Sebelum seminar di gelar ternyata ada konvoi dari kantor Surapati Core menuju Sasana Budaya Ganesha. Bandung kota kecil, tak pelak konvoi pun memacetkan lalu lintas. Waktu sudah menunjukkan jam 11.00 kami memang agak telat tiba ke Surapati Core karena terjebak pasar tiban Gazeboo hampir satu jam. Karena berbeda kepentingan aku pun memutusakan split dengan sang sohib untunglah ada ririn-sahabatnya Irna yang juga akan menghadiri resepsi. Berdua kami pun bertaksi ke tempat acara di biofarma. Ekor konvoi masih ada, kami pun terpaksa berkelit-kelit mencari jalan alternatif, lumayanlah tidak terlalu macet. Antrean plat B memang cukup banyak setiap weekend.



Geng narxiz, akhirnya bisa bertemu pula. Ya beberapa anggota geng memang hadir. Mereka kompak menggunakan uniform kebaya dengan warna merah yang dominan. Namanya juga narsis, dimana pun bisa beraksi. Mengambil beberapa sudut bahkan di tengah ruangan resepsi, di mobil pengantin, bahkan di mobil pengunjung narsis tetap bergaya. Selain itu narsis pun paling sering naik panggung untuk mengambil gambar dengan sang mempelai. Sayang sebuah pertunjukkan yang telah disiapkan geng batal digelar.

Ya jodoh merupakan rahasia Ilahi. Meski terbilang singkat ta’aruf yang dilakukan tapi semoga menjadi keluarga yang sakinah dan langgeng . Namun tak sedikit pula keluarga yang akhirnya split meski sudah dimulai dengan pacaran bertahun-tahun. “tampak mirip ya!” istri diciptakan dari tulang rusuk suami, mungkin itulah kenapa pasangan suami istri memiliki kemiripan.

Sang “kakak”, akan segera dibawa sang suami ke kota gudeg. Ridho istri ada di ridho suami. Dan selayaknya pula istri taat kepada sang suami, ya selama tidak melanggar aturan agama. Di era global, terkadang banyak sang istri yang tidak taat bahkan menguasai sang suami.

Entahlah mungkin karena perahuku belum di kayuh…



Read More......

18 April 2009

plus anak sma

Bogor! Kota hujan, kota seribu angkot! Tujuanku hari ini. Untuk yang kedua kalinya. Kota yang cukup asri. Tersentak kaget! Waktu sudah menunjukkan jam setengah delapan! Dengan cepat mandi, mempersiapkan barang yang akan dibawa dan segera melucur ke jalan. Sampai juga di pintu tl kebun jeruk. Kemarin sang teman share bahwa waktu dia ke bogor nunggu lama di slipi tapi tak ada bis yang lewat sehingga akhirnya dia putuskan nke gambir naik kereta.

Satu jam sudah di hangatnya mentari, di pintu tol namun bis yang ditunggu tak kunjung jua. Hari makin siang, akan semakin terlambat. Akhirnya kuputuskan untuk ke rambutan. Sialnya di tengah jalan bis kena tilang karena menurunkan penumpang di tol. Cukup alot. Satu jam lebih akhirnya sampai juga.




Di jalan baru, melepas penasaran kuhampiripedagang buah sekedar bertanya bis apa yang biasa ke bogor. “agak jarang ! “ sahut si penjual. Tapi tak lam berselang dia pun berteriak itu mas bisnya ! bintang Tiga. Aku pun dengan sigap mengejar bis tersebut karena di situ ada polisi sehingga bis pun terpaksa pura-pura ke pom bensin yang letaknya tidak terlalu jauh. tapi kalau berjalan ya lumayanlah sampai-sampai tasku putus.

Setengah sebelas pas sampai juga di baranang siang, bogor. Bergeas ke tempat yang disepakati. Tak sempat sarapan sambil menunggu klien, makan dulu lah. Sambil menunggu makanan aku mencoba menghubungi kepala suku bogor. Tapi apa kata dia malah marah-marah ! ya sejak kemarin katanya dia marah-marah, mengejar cut off.

Meskipun kota hujan, tetapi hari ini cukup gerah. Lengket rasanya keringat di tubuhku. Aku pun sudah menyarankan sang rep untuk mencari hotel dulu. Tai dia tetap ngotot untuk tetap menunggu klien terlbih dahulu. Setengah tiga akhirnya menyerah juga. Ya sudah kita cari hotel dulu.

Rupanya dia tak begitu tahu hotel di bogor. Sempat bertanya ke tukang parkir, tapi ditawarkan yang plus plus bahkan 400ribu plus anak sma-katanya. Oh di bogor banyak juga ternyata. Setengah jam sudah putar-putar bogor hanya sekedar mencari tempat untuk tidur. Dan parahnya lagi makin lama hotel yang dicari makin mahal.

Last choice-akhirnya ketemu juga tuh hotel yang sesuai plafon. Dan ternyata merupakan tempat temenku kemarin menginap. Hotel dengan bangunan tua. Sepi. Dan terakhir pelayannya blas tidak ramah. Uh.. bogor hujan malam ini…




Read More......

13 April 2009

Anggrek Cempaka

Saatnya pulang, setelah mengantarkan ibu untuk bertemu dengan ibunya. Setelah mengantarkan soulmate ke rumah asalnya. Setelah sarapan pagi, bergegas kukembalikan motor ke sepupuku yang kemudian menghantarkanku hingga ke pinggiran jalan raya. Setelah sekitar setengah jam akhirnya datang juga bis yang agak besar yang membawaku ke purwokerto.

Sekitar satu jam lebih, akhirnya sampai juga ke terminal purwokerto. Ini kali ketigaaku menginjakkan kaki di sini. Pertama waktu nikahannya bobby waktu itu aku nyampai di kostku jam 2 pagi. Hampir dua tahun yang lalu. Yang kedua januari kemarin, karena malas naik kereta. Ingin mencoba naik bis tapi sungguh lebih ribet dan tambah capek.


Libur panjang. Penumpang pun cukup melonjak. Tapi hanya ada dua bus yang menuju Jakarta. Di atas tergantung Jakarta via Tegal dan tepat di bawahnya bis anggrek cempaka tua AC Ekonomi. Di sebelahnya tertulis Jakarta via Cipularang tapi hanya bis ¾ yang teronggok di bawahnya. Agak jauh di belakangnya terlihat antrian penumpang naik bis dedy Jaya Ekonomi Jakarta.

Wah malas juga. Kulangkahkan kaki menuju perut terminal tempat agen bis berada. Dan ternyata kerumunan penumpang justru terjadi di sini. Setelah bertanya akhirnya dapat juga bis AC dan betapa kagetnya setelah ditunjukkan mobilnya adalah Anggrek Cempaka tua tadi. Sudahlah apa kata. dunia percaloan di terminal ini sungguh ketara. aku membayar calo yang di dalam agen. padahal ketika naek bis pun ongkos pun akan dikumpulkan oleh sang calo yang lain. terang dalam hal ini aku membayar lebih daripada calo yang di atas bis.

Tulisannya memang AC tapi blas tak terasa sama sekali hanya sedikit hempasan angin saja. Dan itu pun masih menunggu 2 jam sampai dengan bis penuh. Tepat jam 12 bis pun mulai merayap meninggalkan terminal. Setelah mampir ke SPBU, tiba-tiba bis pun berhenti lagi. Semua kru bis keluar.

Seorang wanita yang duduk disebelahku-yang ternyata sedang diare akhirnya naik pitam juga. Karena merasa diabaikan. Hampir 3x dia membunyikan klakson hingga berujung ke teriakan dan cacian ke sang sopir. Apalah kata ternyata memang bis tua tidak layak jalan. Kami pun menunggu bis pengganti yang sama yang tak jauh berbeda.
Penumpang pun berebut, untunglah tidak terlalu pebuh sehingga aku masih bisa mendapatkan kursi. Ya meski ada beberapa penumpang yang terpaksa menunggu bis yang lainnya. dengan sedikit lega akhirnya bis pun berjalan juga.
Lama rasanya perjalanan ini, panas lagi. Waktu telah menunjukkan setengah empat bis pun mulai berhenti di SPBU lagi. Tepatnya di SPBU 34-45115 Cirebon. Mobil tua, ban-nya bocor. Penumpang pun berhamburan. Sedangkan wanita yang tadi marah sudah hilang kesabarannya. Dia pun pergi mencari bis yang lain.

Perlu satu jam untuk memperbaikinya. Bis pun dengan santainya berjalan lagi. Tapi alamak… belum jauh bis merayap sudah berhenti lagi untuk makan supir. Jam 6 pas bis baru benar-benar berjalan lagi. Jalan Tegal-Cirebon rupanya sedang diperbaiki, sehingga kemacetan pun tak ayal harus dihadapi lagi. Fuh.. kesal benar. Apa tidak ada bis yang bagus ya???

Perlahan kota Jakarta pun mulai tampak dekat, berderet mobil Plat B mulai terlihat kepadatan jalan tol sudah terbayang. Anggrek cempaka pun memutuskan untuk memutar lewat karawang. Sempat khawatir, karena baru saja bis masuk tol sudah berhenti, lagi. Untunglah tak lama.

Tepat jam 12 malam. Anggrek Cempaka sampai di pulo gadung. 12 jam bersama Anggrek Cempaka tua. Perjalanan kulanjutkan dengan naik mayasari hingga senen. Sudah pagi, dan sebentar lagi Moto GP seri perdana di mulai. Dengan naek blue bird akhirnya bisa juga nonton Moto GP.


Read More......

5 April 2009

jumat, 3 april

“Kita reuni-an yuk!, ya satu team saja yang masih satu masa dengan kita! Kamu koordinir ya! Aku sudah beberapa kali janjian sama Ida gagal terus” itulah ajakan sekaligus tugas dari mantan bosku di company lama. Ya kini dia sudah pindah company juga, setidaknya ada 3 orang yang sudah pindah. Mungkin itulah kenapa sebabnya ingin ketemu selain itu sudah hampir satu tahun lebih loss contact.

Koordinasi pun dimulai dan jumat 3 april menjadi pilihan, sepulang kerja ! Adapun untuk tempat yang semula di bumbu desa kelapa gading terpaksa di pindah ke sate senayan menteng karena ternyata pada hari yang sama mantan bosku harus menghadiri resepsi di daerah kuningan. Dan setelah diusut ternyata kakak kelasnya indri dan aku juga mengenalnya siapa yang resepsi tersebut.


Jumat 3 april, dari pagi saya pun sudah mengutarakan kepada bos bahwa sorenya ada acara, ya maksudnya biar bisa pulang cepat terlebih aku belum tahu lokasi pastinya sebelah mana. Padahal di hari tersebut ternyata kantor juga hendak mengadakan makan-makan sebagai wujud perayaan HIT Sales. Beruntunglah agenda ini diundur juga.
Waktu sudah menunujukkan pukul 4 semua kerjaan sudah terselesaikan. Tapi tiba-tiba AMM mengundang semuanya untuk meeting koordinasi. Jam 4.30 meeting pun digelar, topik demi topik pun mulai dibahas, dan begitu pula waktu terus bergulir sampai dengan penanda waktu menunjukkan pukul 18.00. “kenapa kamu ? sudah kaya pengungsi situ gintung aja !” tiba-tiba salah seorang SM berseloroh. Sedangkan aku sudah males untuk menanggapinya. Terus terang aku sudah BT banget.

Meeting pun akhirnya berakhir tepat pukul 18.30. aku pun segera menghambur keluar ruangan, mematikan komputer, menyambar tas dan segera meluncur ke lantai 1. Sebelum menuju tempat acara, tak lupa magriban terlebih dahulu di mushola yang letaknya sebelah parkiran kantor.

Berutunglah jalanan tidak terlalu macet, selain itu karena letak kantorku di Jakarta barat berlawanan arus dengan gerakan pekerja yang akan pulang dari jaktim dan jakpus ke arah tangerang, wal hasil hanya dengan setengah jam saya usdah berada di kawasan menteng. Setelah bertanya satu, dua orang akhirnya sampai juga.

Di dalam sudah menunggu mba ida dan yanti-sekretaris yagsengaja diundang karena dia juga tahu persis dan juga support ke team. Wah bu Roma- begitu aku memanggilnya tak berubah dengan rambut pendek dan logat batak yang khas, sedangkan Ida sudah berjilbab sekarang dan dia bercerita sudah berganti company lagi. Selang berapa lama muncullah Lora dan Samsudin, disusul kemudian Indri ya mereka semuanya masih di company tersebut.

Masing-masing mulai membahas style yang sudah berubah, setidaknya aku jadi bahan pembicaraanya setelah berpindah company saya pun ingin membuang jauh semua image dan style yang lama. Kini kami semua menantikan mantan sang bos yang sudah berpindah kantor ke daerah kuningan. “kita lihat apakah masih seperti di pulomas, atau sudah ganti.”

Akhirnya datang juga! Dengan pakaian bergaris pak samto menghampiri dan menyalami kami semua. “ wah ternyata tambah keren neh” celetuk indri. “ya kalau daerah selatan atau pusat memang keren-keren lagi.” Ida menimpali. Satu demi satu mulai berceletuk dan mengutarakan pendapatnya, diiringi dengan gelak tawa yang sangat renyah.
Sambil menyantap makanan, pembahasan masa lalu pun mulai bergulir, tips dan trik dari sang bos pun mengalir sebagai salah satu wejangan. Pembicaraan pun bergulir pula ke tempat baru, masing-masing mengutarakan suasana di kantor barunya, bahkan ida tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjajaki kerjasama.

Ngalor-ngidul pembicaraan tak terasa harus berakhir pula, beberapa petugas restoran sudah mulai membereskan meja. Waktu buka restoran sudah habis. Sebelum berpisah, kami berharap agar reuni seprti ini bisa digelar kembali. Dalam waktu dekat Yanti-sang sekeretaris PM akan dipromosi menjadi sekretaris MD, semoga saja kesampaian sehingga kita bisa bertemu kembali.





Read More......