24 Juli 2009

Alibi versi dukun

“kata dukun saya kamu adalah salah satu suspectnya !” fitnahnya meluncur begitu saja mengagetkan semua yang ada. Memecahkan kesunyian malam. Bahkan beberapa tetangga pun ikut hadir dalam debat kemalingan. Cerita bermula ketika sang penuduh ditagih uang kost dan menjawab “apaan, orang yang punya kost ngga ada tanggung jawabnya!” tak pelak sang induk semang pun tak terima. Hak pemilik kost untuk menarik sewanya terlebih sudah telat satu minggu.

“wah, bagus tuh hebat banget tuh dukun!” celaku “kok bisa ya hari gini percaya dukun, padahal katanya orang intelek, terus bisa-bisanya tuh dukun nuduh ke gue!” tambahku. “ya, dua dukun mengatakan katanya, temenmu yang ambil, kamu kerjasama dengan temenmu itu! Temenmu yang datangnya malam !” sergahnya.


“ok ! kalau memang punya bukti yang kuat silahkan mau dibawa sampai mana pun gue bersedia. Tapi kalau infonya Cuma dari dukun maaf saya tidak percaya dukun, itu musyrik!” jawabku setengah menantang. “ Jangankan mengambil kuncinya mba, melihat pun saya belum pernah terus kapan saya punya kunci itu?” tanyaku. “Kamu kan bisa aja pas kunci saya kelupaan tergantung di pintu terus di duplikat!” sang penuduh mengelak. “memangnya malem-malem ada tukang duplikat?” sang pemilik kost ikut menyerang. “kan bisa aja bu pakai sabun, dicetak dulu!” jawabnya. “Duh mba, jangankan pakai sabun pakai duplikat otomatis aja sampai 3 kali baru bener. Kunci kaya gini susah diduplikat” pak RT (sebutan untuk yang senior di kost) angkat bicara. Sejenak ingatanku berputar ke Scofield ! pemeran utama dalam serial Prison Break yang dalam salah satu aksinya membuat kunci duplikat dengan mencetaknya di sabun. Dia hampir saja bisa kabur dari penjara karena kunci tersebut, tetapi sialnya kuncinya sudah diganti.

“memangnya kamu pakai sabun apa?” sejenak ibu kost mengalihkan pandangannya ke gue. “ sudah hampir 6 tahun terakhir, saya pakai sabun cair bu. Bisa dicek. Tapi ngga apa-apa lah bu paling juga dia bilang sabun banyak tuh di depan banyak warung buka 24 jam lagi” jawabku sinis. “Tuh dia juga pakainya sabun cair. Lagian juga kamu nabur-nabur garam beberapa hari ngga ada kejadian apa-apa tuh!” berhenti sejenak “seharusnya kalau dukunnya manjur dan emang di sini ada pelakunya harus terjadi sesuatu dong, gatel kek, kecelakaan kek!” ibu kost mulai kesal.

“sudahlah bu! Saya sekarang seorang tertuduh dah saya sudah bersumpah sekarang silahkan kalau memang punya bukti. Buktikan saja!” berharap suasana yang dari tadi panas berakhir. “tapi kamu juga berhak nuntut balik loh, pencemaran nama baik, fitnah itu!” bu kost menyemangati. “oh ya biar Clear sekalian, besok bawa saja dukunnya ke sini. Kalau bisa sama polisinya sekalian.” Pak RT menambahkan.
“maaf bu, saya masuk dulu…” setelah sekian lama akhirnya tak kuat juga dia menerima serangan-serangan semua yang hadir. Fuh…enaknya man fitnah sembarangan. Dia pake dukun mana ya? Sumpah Gile nggak mutu banget deh! Nggak manjur tuh dukun.

Sudah ditolong malah dijadikan alibi! Fuh…



0 komentar: