10 Oktober 2008

Paralayang


Pagi-pagi buta setelah shubuh telah tertunaikan terdengar riak-riak orang yang berlari. Semakin lama semakin banyak, minggu pagi memang digunakan orang untuk kembali mengencangkan badan dengan berolahraga. Arah orang berlari semua tertuju ke kompleks TNI sebab di sana pemandangannya cukup indah ada beberapa lahan kosong. Seakan tidak mau ketinggalan narxiz pun berhamburan menyongsong sinar matahari sekaligus kuliner pagi, cari Surabi!!!

Suasana dan kesegaran desa memang menjadi energy positif yang memulihkan kembali stamina. Lelah setelah lari saatnya sarapan. Menu kali ini adalah nasi goreng khas cimalaka-karena di buat di cimalaka dan epul yang bikin hehe…

Menjelang jam 10 kita pun segera meluncur ke kampong toga, untuk paralayang. Terletak di atas bukit, kampong toga merupakan salah satu tempat wisata-menikmati keindahan sumedang dari atas yang dilengkapi dengan villa, juga kolam renang. Kampong toga dikelola secara swadaya oleh masyrakat. Ada banyak permainan saah satunya fying fox dan Paralayang.

Setelah bernegosiasi mengenai harga untuk terbang, paralayang pun siap digelar. Karena bobot badanku paling minimal maka jadilah aku yang pertama mencoba untuk terbang-untuk mencari arah angin begitu kata tandemnya

Ada perasaan takut…tapi aku harus mencobanya! Sebelumnya tandem memberikan penjelasan apa yang harus dilakukan. Semua tali safety sudah terikat kini saatnya. Lari, lari dan teruslah berlari sampai akhirnya kaki tidak menginjak lagi bumi. Hanya perlu 2 menit untuk take off setelah itu hanya persaan senang dan betapa ndahnya pemandangan dari atas… berputar-putar di udara dan juga lupa ketika landing kaki kiri dulu –sama seperti turun dari bis dan segeralah berlari meski hanya sekitar 15 menit di udara taapi terus terang sangat puas!!!

Satu per satu anggota narxiz pun mulai terbang, merasakan nikmatnya berputar di udara, ade, irna, susi dan yuli. Semua memiliki kesan tersendiri. Ade bahkan sempat merekam dan foto. Hanya epul yang tidak terbang tetapi setelah mendengar cerita yang lain dia pun akhirnya mengalahkan rasa takutnya untuk kemudian terbang. Sang tandem sempat memuji karena sebelumnya ada 100 orang yang melakukan teambuilding di kampong toga tapi tak ada satu pun yang berani mencoba paralayang.

Paralayang !!! suatu kebanggaan tersendiri karena bisa menaklukan rasa takut. Anda berminat untuk mencobanya ??? hubungi kita saja…

1 komentar:

Raden Tanjung mengatakan...

ongkos sekali terbang berapa wan ?