10 Oktober 2008

Road to Sumedang


Jauh sebelumya kita sering merencanakan suatu program atau acara, tetapi semakin jauh direncanakan semakin besar pula resiko untuk gagal. Dengan sedikit paksaan dan dalam hanya waktu kurang dari sepekan disepakatilah bahwa segera kan digelar kunjungan perdana narxiz ke sumedang.

Sabtu sore sebagai kepala suku saya sudah stand bye di rumah irna ya karena kita akan menggunakan mobilnya dia. Tak lupa sebelumnya menjemput dulu epul di daerah kiaracondong. Setiap gang kita selusuri karena memang belum pernah ke rumah irna. Ketemu juga sih tapi karena yang punya rumah sedang jaga apotek di daerah antapani agak kikuk juga jadinya, untunglah tak lama kemudian susi segera tiba- meminimalka rasa malu karena jadi tamu yang menunggu pribumi

Kurang lebih setengah jam kemudian irna pun muncul, waktu sudah hampir jam 5 maka bergegaslah kita untuk segera go menuju sumedang. Ade di jemput di depan yomart di daerah cibiru-belanja cemilan, padahal yang cewek ga ada yang belanja sedangkan yuli di jemput di pojok hokben di daerah jatinangor-mahasiswa yang rajin. Kurang satu orang ! yupzz siapa lagi kalau bukan Gandjar -mr.XL yang memang banyak alasan.
Hanya memerlukan waktu 1,5 jam untuk sampai ke sumedang tepatnya cimalaka-rumahnya epul. Di jalan tak lupa berhenti untuk membeli tahu sumedang, martabak dan gak ketinggalan kartu remi-untuk bergadang.

Rumah epul terletak persis di pinggir jalan. Rumah 2 lantai dengan satu lantai yang letaknya berada di bawah jalan. Meski demikian jarak antar rumah satu dengan yang lain cukup jauh-namanya juga ndeso sehingga cukup sepi terlebih waktu sudah menunjukkan jam 7.30. hanya terdengar beberapa saja kendaraan yang melintas.
Acara dimulai ! bikin ayam bakar !!! jika sebelumnya di lembang beli ayam siap panggang-gak mau repot. Kini kita ngurus mulai dari potongnya. Hidangan makan malam yang nikmat disajikan dengan sambal dan lalapan, ikan asin dan juga satu ikat pete-wah kalo yang ini kesukaan epul maklum saat itu sedang panen pete. Pokonya uenak bangetlah…

Perut sudah kenyang, padahal masih banyak makanan yang sebelumnya beli di jalan beli terhabiskan. Waktu pun dilalui bersama dengan pindah ke lantai 2 sambil memutar kartu remi dan siaran TPI-karena hanya stasiun TV ini yang ada, yang lain gak ketangkep menghabiskan malam…

meski demikian perlu stamina yang cukup karena besok akan paralayang

Continue…

0 komentar: