25 Juni 2009

Musik, Musik, Musrik

Pujangga mengatakan kalau dengan seni dunia menjadi indah. Musik salah satunya. Dengan Musik orang bisa tertawa, dengan Musik orang bisa menangis dan dengan Musik pula orang bisa lupa. Lupa akan semua masalah yang menimpa. Baik itu hutang, kerjaan bahkan TUHAN. Musik pula yang membuat orang berjingkrak, bergoyang. Ngebor, patah-patah, kayang, geleng-geleng, angguk-angguk bahkan tak karuan sama sekali pun tak masalah.

Musik kian membius, melenakan. Aksesnya sangat cepat menembus relung-relung yang bahkan tak terpiki sebelumnya. Tidak hanya di radio, TV, CD, DVD kini sudah hadir pula melaui I-Ring, NSP, RBT.

Musik kian membius,melenakan. Keberadaan acara music di TV sudah sekian dominan. Semua stasiun TV swasta berebut mencari waktu untuk mencari rating. Hampir sepanjang hari. Sepanjang minggu, mulai dari minggu hingga minggu lagi. Mulai dari mata terbuka sampai dengan menutup mata. Semua dengan menghadirkan sang pelantun, baik itu band, solo maupun duo.


Jam 7 pagi sudah ada Kiss Vaganza, yang tak lama berselang disusul oleh Inbox dan Dering. Setelah berhenti kemudian dilanjutkan secara berurut oleh Dahsyat dan 60 minutes. Hari beranjak siang sudah siap Hits dan Playlist selain itu ada pula kuis musik Happy Song dan Missing Lirik. Beranjak sore Topsert pun hadir. Dilanjutkan oleh Metal yang (dan) Mantap menabrak maghrib. Akhirnya On the Spot mengantar mata untuk beristirahat.

Musik kian membius, menjanjikan. Pelantun-pelantun syair pun berdatangan. Betapa tidak banyak yang kaya mendadak hanya dengan berteriak. Atau banyak yang makin terkenal dengan berteriak. Meski terkesan aji mumpung atau bahakn dipaksakan. Banyak yang mantap banting setir tak sedikit pula yang hanya mencoba peruntungan. Ada yang mencipta, mengkarya syair sendiri, namun tak sedikit pula yang hanya memperbaharui lagu-lagu lama.

Musik kian membius, menjanjikan. Pelantun – pelantun syair pun berdatangan. Datang dengan nama-nama aneh dengan harapan bisa cepat dikenal. Mulai dari Kertas (band), Asbak (band), yang terbang ke Angkasa (band) layaknya Peterpan (band) yang meski kecil tetapi tetap kuat sekuat The Titans (band), Selain itu Janji (band) The Adlys (band) , The Sister (band), Marry Jane (band), Baron (Soulmate-(band)) yang tidak akan Kangen (band) karena sudah mearasi The virgin (band) waktu Seventeen (band) di Twenty First Night (band) sampai-sampai Ecapede (band). Masih banyak ada Soul ID, Boeige, Gruvi, the Changcuters, The dangduters bahkan Kuburan.

Musik kian membius, menjanjikan. Pelantun – pelantun syair pun berdatangan. Tidak hanya keroyokan. Yang datang gentle sendirian atau berdua pun tak mau ketinggalan. (ga boleh disebut…)

Musik kian membius, melenakan sebagai tanda akhir zaman.



0 komentar: